Telegraph melaporkan, mesin pencari itu bekerja dengan arsip yang berbasis di Yerusalem untuk menyusun dan menyimpan 130.0000 foto dalam awan Google. Beberapa di antaranya saat ini tersedia di situs Yad Vashem, tetapi hingga saat ini sulit untuk disusun dan ditemukan secara online.
Google juga menawarkan pembuatan indeksdan teknologi optical character recognition (OCR) untuk dokumen yang hilang. Indeks tersebut mulai dari visa hingga testimonial dari korban selamat, untuk membantu orang lebih mudah menemukan secara online.
Yad Vashem, didirikan tahun 1950. Museum itu mengutamakan digitalisasi arsip, untuk membantu melanjutkan pendidikan komunitas global mengenai salah satu kekejaman dalam era modern ssekaligus mempermudah keluarga untuk menempatkan sejarah mereka yang hilang dan kemungkinan menemukan kerabat yang lama hilang melalui sejarah yang sama.
Gembar Gembor Holocaust, Menutupi Kebejatan Terhadap Palestina
Banyak pihak meragukan kebenaran kasus holocaust terjadap yahudi. namun anehnya ketika holocaust ini diangkat dimuka umum, terutama di Eropa, maka akan dianggap sebagai pelanggaran hukum, misalnya saja di sepuluh negara Eropa, termasuk Perancis, Polandia, Austria, Swiss, Belgia, Romania, dan Jerman.
Di negara-negara Eropa, membongkar kebohongan Holocaust sama fatalnya dengan membongkar kebejatan Yahudi yang dipimpin pertama kali oleh Ben Gurion, yaitu tragedi terburuk sepanjang masa di dunia modern ini, Tragedi Palestina.
Banyak kalangan yakin pengingkaran holocaust atau holocaust denial adalah benar adanya, tidak pernah terjadi, dan korban sesunguhnya jauh lebih sedikit dari 6 juta orang Yahudi, seperti diklaim selama ini. Holocaust deniers lebih suka disebut Holocaust "revisionists" ini menuntut penyelidikan ulang terhadap sejarah tersebut, dengan tujuan untuk lebih memperjelas peristiwa tersebut. Namun imbasnya akan dianggap sebagai adalah anti-Semit dan/atau neo-Nazi."
Holocaust denial sangat populer dalam penentang-penentang Israel dari kaum Muslim karena memang banyak bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan kebohongan holocaust ini. Disertasi doktor Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa. Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada tahun 2003, dan telah membantah bahwa ia adalah seorang Holocaust denier. Pada akhir 2005, presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menggambarkan Holocaust sebagai "mitos pembantaian orang Yahudi." [7][8]
Sebenarnya dari kalangan ilmuwan barat sendiri ada beberapa yang menyangkal adanya Holocaust, di antaranya: Pengarang Perancis Roger Garaudy, Professor Robert Maurisson, Ernst Zundel, David Irving, dll. tetapi hampir semuanya dinyatakan bersalah dan dijebloskan kedalam penjara termasuk Pada 15 Feb 2007, Ernst Zundel seorang Holocaust denier dihukum 5 tahun penjara. Seorang pengacaranya, Herbert Schaller, menghujah bahwa semua bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan pengakuan korban-korbannya saja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Ernst Zundel ini juga pernah ditahan pada tahun 1985, dan 1988 dalam kasus yang sama.
Semua hal di atas sangat kontras dengan slogan negara-negara barat sendiri yang menyatakan kebebasan berpendapat apalagi disertai bukti-bukti ilmiah tentang kebohongan Holocaust terutama digunakannya kamar gas oleh Nazi di Polandia, tetapi begitu menyinggung masalah yang menggugat hal ini mereka langsung memberangus habis penentang-penentangnya sehingga banyak kalangan menilai adanya lobby Yahudi yang berdiri dibelakangnya dalam mempengaruhi putusan pengadilan.
Hari peringatan Holocaust, Legalisasi Kebohongan Publik
Korban | Jumlah | |
---|---|---|
Yahudi | 5.9 million | |
POW (Tahanan Perang) Uni Soviet | 2–3 million | |
Etnis Polandia | 1.8–2 million | |
Penganut Katolik Roma | 220,000–500,000 | |
Orang Cacat | 200,000–250,000 | |
Suku Gipsi | 80,000–200,000 | |
Homoseksual | 5,000–15,000 | |
Saksi-Saksi Yehuwa | 2,500–5,000 |
Jaman sekarang memang sudah terbalik, yang benar jadi salah, yang salah jadi benar.